Rabu, 13 Juni 2012

PERJALANANKU : SEKARANG SAYA TAHU DAN SEHARUSNYA ANDA JUGA TAHU




Oleh Gregorius Mosed Karhindra, ST

Berdasarkan pengalaman saya ke desa Taen Terong, kecamatan Riung, kabupaten Ngada, provinsi Nusa Tenggara Timur, Negara Kesatuan Republik Indonesia, bulan Mei 2012. Melihat dan mengalami langsung hidup bersama masyarakat desa yang tidak terlayani pasokan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), pasokan air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), jalan yang belum diaspal, dsb.

Dalam perjalanan saya kali ini, saya bertemu dengan banyak orang termasuk dengan bapak Anselmus, seorang petani yang pikirannya dibuka oleh Tuhan untuk mengubah mesin perontok padi miliknya yang telah rusak dikombinasikan dengan dinamo (generator) menjadi alat untuk membangkitkan listrik, yang mampu menyalakan beberapa lampu di rumahnya untuk menerangi dan membantu aktifitas keluarganya di malam hari walaupun hanya untuk beberapa jam mengingat jumlah solar yang ada sebagai bahan bakar.

Setelah bertukar pikiran dengan bapak Anselmus, saya mengetahui kalau bapak Anselmus yang hidup di daerah pedesaan dan terpencil yang tidak terlayani pasokan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), jauh dari sumber informasi untuk menunjang aktifitasnya (internet, buku panduan membangun pembangkit listrik, dsb), jauh dari toko yang menjual alat listrik, dsb, bukanlah seorang seorang sarjana ataupun pernah mengalami pendidikan tinggi di Universitas. Bapak Anselmus sungguh hanyalah seorang petani yang kegiatan sehari – harinya berhubungan dengan sawah dan ternak, yang melihat orang lain yang membuat alat tersebut kemudian mencoba membuatnya sendiri dengan dana sendiri.

Dengan penjelasan di atas, seperti memberitahukan kepada saya, anda dan semuanya, bahwa semua manusia dianugerahi oleh Tuhan, potensi otak yang bisa berpikir dan menemukan solusi atas permasalahan hidupnya layaknya orang yang mengalami pendidikan tinggi, apapun jenjang pendidikan formalnya. Dengan kenyataan ini, baiklah kita menganggap orang – orang yang menggangap orang – orang yang hidup di pedesaan dan daerah terpencil adalah orang – orang bodoh yang tidak tahu apa – apa mengenai cara bagi kemajuan hidup mereka, kemudian ‘menjual’ sebagai alasan untuk untuk mendapatkan beasiswa, dana ataupun kedudukan sebagai pejabat publik, adalah ORANG – ORANG BODOH itu sendiri.

Sebagai kesimpulan, putus sekolah karena berbagai alasan bukanlah hambatan penting bagi kemajuan seseorang. Sikap yang terus tekun belajar adalah benar satu syarat penting bagi kemajuan seseorang selain fasilitas penunjang.

6 komentar:

  1. keren bro.. yang kayak gni2 ni yg bisa dibuat buku motivasi.. :D semangat.. you can do it ...

    BalasHapus
  2. mantap gan... coba posting di kaskus.co.id..

    BalasHapus
  3. Beli tiket murah di sini..
    http://www.birotiket.com/system.php?id=nctravel

    BalasHapus
  4. greg, tuh head generator mantep jg kalo dikopel sama kincir angin untuk dipakai di pulau kera, seberang kota kupang. aku sudah dua kali kesana tapi belum ada kesempatan nulis tentang mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini dengan wawang elektro petra angkatan 2000 kan. terima kasih sudah mau baca. sudah sampai pulau kera ya. saya saja yang besar di kupang, belum pernah ke sana.
      ide yang bagus wang, dikopel pakai kincir angin. cuma sekarang desain kincir anginnya yang saya belum ngerti benar. saya sudah cari di internet model desain kincir anginnya, cuma terkendala di biaya untuk merepresentasikan desainnya jadi pembangkit listrik.
      mungkin wawang bisa berbagi desainnya atau mengajari orang - orang di pelosok ntt cara membuatnya. siapa tahu masyarakat di pedalaman tertarik terus swadaya kumpulkan uang untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin desainya wawang. dengan demikian, wawang jadi penegas bagi warga pedalaman, orang luar ntt mau jadi penolong orang - orang yang dilupakan pejabat pemerintah daerahnya sendiri atau orang - orang yang menjual kemiskinan dan keterbelakangan saudaranya untuk mendapatkan pengalaman perjalanan wisata ke luar negeri melalui beasiswa.
      salam perubahan....
      GBU

      Hapus
    2. Yup ini Wawang Elektro UKP 2000, sudah 3th beta kerja di pelabuhan dan netap di Kupang, Hobi macing membawa beta sampai ke pulau2 kecil di sekitar kupang, salah satunya pulau takera. Beberapa malam nginap di pulau takera ngerasa sayang aja lihat mereka nonton tv dan hidupkan pengeras suara pake tenaga genset medium, padahal sumberdaya alam melimpah, angin berhenbus kuat 24jam nonstop. dengan perkiraan investasi equal dengan 10 genset yg mereka gunakan sekarang, mereka bisa nikmati listrik gratis untuk beberapa tahun.

      Hapus